Kamis, 29 Agustus 2013

Dua Sentimen Penting Sokong Kinerja Dollar

Monexnews - Nilai tukar Dollar menguat terhadap sebagian besar valuta utama dunia pada sesi perdagangan hari ini (29/08). Sementara perhatian pelaku pasar tersita ke Syria, di mana aksi kekerasan terus berlanjut.
Selain karena isu penyerangan Amerika Serikat ke Syria, penguatan Dollar disebabkan oleh kemungkinan terjadinya revisi naik pada laporan pertumbuhan ekonomi Amerika (kuartalan). Indeks Dollar ICE, yang merupakan parameter kinerja USD terhadap enam mata uang utama dunia, naik dari 81.415 (catatan hari Rabu 28/08) ke 81.430. Indeks sempat menjangkau 81.51 di awal sesi pagi sebelum
turun kembali (data:Factset).
Adapun indeks Dollar versi WSJ, yang menghitung kinerja kurs terhadap mata uang yang lebih luas, naik dari 73.84 ke 73.91. Dollar hari ini diperdagangkan lebih kuat terhadap Yen pada posisi 97.78, sedikit lebih tinggi dibandingkan catatan kemarin, 97.71. Adapun terhadap Euro, Dollar menguat dari 1.3341 ke 1.3316. Kenaikan kurs USD lebih banyak disebabkan oleh derasnya aliran beli investor yang melihat Dollar sebagai aset safe haven atau pelindung nilai aset dari gejolak dunia. Alasan utama di balik aksi borong itu adalah potensi penyerangan militer tentara Amerika ke Syria, meskipun presiden Barack obama belum mengumumkan sikapnya terkait isu ini. Pihak Inggris masih harus mendapatkan restu parlemen sebelum memutuskan ikut atau tidak dalam agresi yang bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Di lain sisi, peluang revisi naik pada data GDP kuartal II cukup besar sehingga daya tarik USD makin bagus. Analis yang di-poll oleh MarketWatch memprediksi angka GDP direvisi naik 2.3% dari pengumuman terdahulu, 1.7%.

Tidak ada komentar: